Luas lahan gambut di Idonesia diperkirakan 20,6 juta hektar atau sekitar 10.8% dari luas sekitar 7,2juta hektar terdapat di Pulau Sumatera dan 5,76 juta hektar terdapat di Kalimantan. Lahan gambut ini merupakan bagian dari sumberdaya alam yang mempunyai fungsi untuk pelestarian sumberdaya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai kehidupan/keanekaragaman hayati, pengendali iklim dan sebagainya.
Atas dukungan biaya dari Dana Pembangunan Iklim Kanada melalui Proyek CCFPI (Climate change and Peatlands in Indonesia) telah dilakukan inventarisasi data dan pemantauan lahan gambut di seluruh Sumatera dan Kalimantan yang berbasis teknologi Pengindraan Jarak Jauh/Citra Satelit dan Sistem Informasi Geografi. Data/informasi yang dihimpun meliputi ketebalan gambut, jenis/tingkat kematangan, sifat-sofat fisika-kimia, luasan dan penyebarannya serta dugaan kandungan karbon dibawah permukaan (below ground carbon) di Pulau Sumatera yang berasal dari tahun 1990 dan 2002 serta untuk Kalimantan dari tahun 2000-2002
Laporan mengenai hasil kajian lahan gambut pulau sumatera dan Kalimantan ini terdiri dari 3 (tiga) buku, yang ketiganya merupakan suatu kesatuan saling berkaitan. Buku 1 dan 2 berturut-turut berupa Atlas yang berisikan himpunan peta-peta tentang penyebaran dan kandungan karbon lahan gambut di seluruh Sumatera dan Kalimantan, sedangkan buku 3 merupakan gabungan informasi yang terdapat dalam buku 1 dan 2 ditambah urain tentang ekologi gambut serta penyebab berubahnya luasan gambut dan cadangan karbon di Sumatera dan Kalimantan