|
|
Posted at
23-03-2010 | 11:50:44
|
|
Profil WIIP 2005-2009.pdf
|
Wetlands International (WI-IP) adalah bagian dari jaringan global Wetlands International, yang merupakan Organisasi Non-Pemerintah dan bekerja secara global, regional, nasional hingga lokal untuk mencapai tujuan konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara bijaksana, sebagai bentuk sumbangan bagi terwujudnya pembangunan secara berkelanjutan. WI-IP, semula bernama Asian Wetlands Bureau (AWB-IP) telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1987 atas dasar Memorandum of Understanding (MoU) antara Wetlands International dengan Pemerintah Indonesia c.q. Departemen Kehutanan c.q. Direktur Jenderal PHKA.[detail] |
|
|
Posted at
04-06-2009 | 11:31:55
|
|
Biorights dalam teori dan praktek.pdf
|
Bio-rights adalah sebuah mekanisme pendanaan inovatif yang ditujukan
untuk menggabungkan upaya pengentasan kemiskinan dan upaya
konservasi lingkungan melalui penyediaan kredit mikro untuk
pembangunan berkelanjutan. Pendekatan ini mendukung penduduk
setempat untuk tidak melakukan tindakan kontraproduktif dan justru
secara aktif terlibat dalam upaya-upaya restorasi dan konservasi
lingkungan. Kredit mikro ini akan berubah menjadi sebuah bantuan (hibah)
murni apabila upaya konservasi yang mereka lakukan berhasil dalam
jangka waktu yang telah disepakati antara pemberi dan penerima kredit
mikro.[detail] |
|
|
Posted at
08-07-2008 | 14:16:30
|
|
|
Di Propinsi Naggroe Aceh Darusalam, jauh sebelum sebelum bencana Tsunami menimpa kawasan ini (Bulan Desember 2004),Hutan bakaunya juga telah banyak dialihfungsikan menjadi lahan pertambakan. Akibatnya dampak yang ditimbulkan oleh gelombang tsunami pada pesisir pantai NAD (terutama di Pesisir kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe) menjadi lebih parah. Dari hasil pengamatan dibeberapa desa-desa Pesisir Aceh Utara dan Lhokseumawe yang sebagian besar hutan bakaunya telah ditebang dan dijadikan lahan pertambakan memperlihatkan kerusakan tambak dan pemukiman yang lebih parah akibat tsunami dibandingkan desa tetangga lainnya yang hutan bakaunya relatif masih utuh.[detail] |
|
|
Posted at
17-04-2008 | 10:54:24
|
|
Profil laguna teluk belukar.pdf
|
Luaha, Demikian masyarakat di Nias menyebut bagian muara sungai. Luaha Talu, merupakan sebutan untuk muara dari dua (2) sungai yaitu, Boe dan Lawu-lawu yang terletak di Desa Teluk Belukar. Muara ini membentuk sebuah laguna yang berbentuk unik (menyerupai ikan pari) dan dikelilingi oleh vegetasi manrove serta hutan pantai.[detail] |
|
|
Posted at
26-02-2008 | 09:14:22
|
|
pengelolaan gambut berbasis masyarakat.pdf
|
Selama sekitar lima tahun (2001-2007), Wildlife Habitat Canada (WHC), Wetlands International-Ip dan Global Environment Centre (GEC) telah melaksanakan suatu kegiatan terpadu pengelolaan Lahan Gambut yang bijaksana dan Berkelanjutan di Indonesia, dibawah program Climate Change, Forests and Peatlands Indonesia (CCFPI).[detail] |
|
|
Posted at
06-09-2006 | 11:17:20
|
|
|
Perjanjian internasional tentang lingkungan yang paling kontroversial ini telah menyerap begitu banyak perhatian berbagai kalangan baik dari akademisi, birokrat, pelaku bisnis, maupun masyarakat umum. Tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa Protokol yang diadopsi tahun 1997 di kota bersejarah ini adalah kebijakan lingkungan internasional terpenting di abad 21.[detail] |
|
|
Posted at
06-09-2006 | 10:54:18
|
|
|
Pemerintah Indonesia sudah lama meratifikasi Konvensi Perubahan Iklim melalui UU No.6/194, tetapi apakah manfaatnya? Prinsip dan tujuan konvensi ini akhirnya tertelan olh ramainya pembicaraan tentang Protolol Kyoto yang sangat kontroverdial tapi tak kunjung efektif itu. Padah Konvensi tersebut belum banyak dimanfaatkan.[detail] |
|
|
Posted at
08-09-2006 | 14:19:08
|
|
|
Ketika Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism, CDM) diterima sebagai salah satu cara untuk mengimplementasikan Protokol Kyoto, Banyak pihak belum dapat membayangkan [rosedur dan aturan mainnya. Karen itu, pembicaraan tentang CDM berjalan lebih lambat dibanding mekanisme Kyoto lainnya.[detail] |
|
|
Posted at
05-09-2006 | 14:48:27
|
|
Buku Bibliografi Gambut.pdf
|
Climater Change, Forest Fire and Peatlands in Indonesia (CCFPI), merupakan proyek yang berkaitan dengan serapan karbon dan dibiayai melalui Dana Pembangunan dan Perubahan Iklim Kanada.[detail] |
|
|
Posted at
05-09-2006 | 13:21:16
|
|
Buku Sebaran Gambut Sumatera&Kalimantan.pdf
|
Luas lahan gambut di Idonesia diperkirakan 20,6 juta hektar atau sekitar 10.8% dari luas sekitar 7,2juta hektar terdapat di Pulau Sumatera dan 5,76 juta hektar terdapat di Kalimantan. Lahan gambut ini merupakan bagian dari sumberdaya alam yang mempunyai fungsi untuk pelestarian sumberdaya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai kehidupan/keanekaragaman hayati, pengendali iklim dan sebagainya.[detail] |
|
|
[ 1 ] [ 2 ] |